Tumbuh Dalam Loteng: Jangan Sampai Kita Berakhir Retak.
Apa yang dilakukan para manusia saat awan menari dengan canvas birunya? Apakah semua orang berlarian? Apakah sebagian duduk menatap jalanan? Atau mungkin sedikit dari mereka tak melakukan apapun dan berbincang dengan angan. Kalau diberi pertanyaan seperti itu, mungkin aku akan menjawab yang terakhir. Sebab benar adanya jika aku sedang tak melakukan apapun. Andai saja aku mempunyai sifat yang tak malu-malu. Bersembunyi pada genteng yang sedia meneduhi ragaku. Saat semua orang pun tak sadar jika ada aku yang senantiasa berdiam diri sendiri. Mengayun kaki lalu tengok kekanan dan kiri. Sungguh, bosen bisa menusuk tangkai ku sekarang. Semoga aku tak patah. "Bagaimana hari ini?" Isi kepalaku tak pernah beralibi, ia selalu jujur namun seringkali kalah dengan ujaran hati. "Ah, pasti sibuk sekali." Ini bukan lagi soal harga diri, mungkin aku akan nekat tuk tak dengar ocehan milik Jura yang menyuruhku tuk berhenti. Tapi, sungguh aku tak bisa. Atau lebih tepatnya aku menolak ...