Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Fase Layu: Teman Keluh kesah.

Ada banyak senyum yang hilang selepas perpisahan. Kalimat selamat tinggal jadi terdengar menyakitkan, lalu tangis bagai bumbu keikhlasan. Kala itu Mawar hanyalah anak kecil yang tak tahu apa-apa selain menangis, menangis melihat punggung Ibunya yang kian menjauh bersama koper yang ia bawa.  "Ibu janji akan pulang ketika Mawar ulang tahun." Sebuah isi surat yang diselipkan pada jemari kecilnya. Promise is promise. Semua hanya omong kosong, sampai dirinya beranjak dewasa tak sekalipun Ibunya menampakkan diri. Mungkin saat itu hanyalah sebuah kalimat penenang, mungkin saja Ibunya sudah lupa akan ulang tahunnya.  "Tidak ada doa bahagia untuk anak yang malang, tapi, semoga sehat selalu Mawar Nilam." lilin padam tanpa adanya tepukan perayaan. Merayakan seorang diri sudah menjadi kebiasaan, dan benar kata Himeke jika ia sangat haus akan validasi sebab tak pernah mendapatkan apresiasi. Sungguh, Mawar mengakui itu. Selepas melakukan formalitas ia kembali pada aktivitasnya s...