Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Mekar Wangi: Gerimis Manis Sore Hari.

Kepakan sayap kupu-kupu temui arah yang dituju; bunga mawar yang sebagian kelopaknya t'lah layu. Masih dan selalu tentang si bunga merah yang seringkali berubah pudar jika tak dapat sinar. Namun, ada kalanya bunga itu malu-malu, tak mau mekar sebab tak disiram sang empu. Rasanya sore ini Mawar ada difase pudar sebab sejak tadi hanya berdiam diri meski punya tujuan, entah nyali nya tak setinggi biasanya, pundaknya menurun tandus bak digurun. "Kayaknya sibuk," Kuncup nya terkatup. "Mungkin kopi nya aku kasih ke yang lain aja." Mekar yang tak tumbuh. Berjalan berbalik melihat langit, seharusnya jika disiram dengan air bunga akan mekar kembali namun Mawar masih saja murung. Apa ia harus mandi hujan dulu? "Mendung gini masih mau nekat pulang? Ini sua dari sinar matahari yang ia kagumi. "Hah?" Tangkainya tak sanggup menopang. "Mau bareng?" Sinar nya terlalu terang, Mawar bisa saja kering sekarang. "Pulang sendiri aja, Kak." Netranya ...

Prolog: Perayaan Kebahagiaan.

Senyam-senyum adiwarna cumbu sudut bibir kala hari pertama Mawar menjadi mahasiswa. Rapih bersih sandang yang dikenakan serta kasut putih yang baru saja di basuh. Perihal hari yang membahagiakan tentu Mawar punya keinginan; duduk dibangku paling depan lalu bertemu teman satu pemikiran. "Hah, Jadi seperti ini rasanya sekolah tanpa seragam." Monolog dihari pertama. Lambai-lambai temui teman yang baru saja kenalan. Oh, tentu saja Mawar bukan perempuan yang acap sekali diam jika belum kenal, justru ia si pintar dalam mengambil topik perbincangan. "Himeke, es krim coklat atau sosis so nice?" Tanya Mawar meminta saran. "For what?" Himeke tak langsung menjawab. Cekikikan kecil Mawar menunjuk dirinya sendiri. "Aku mau reward." Katanya sebagai jawaban. Prinsip mencintai diri sendiri versi Mawar ini memang terlihat biasa, tetapi bagi Mawar setiap kebahagiaan patut dirayakan. "Beli dua-duanya." Jawab Himeke. "Tapi, sejak kapan lu suka kopi?...