Mekar Wangi: Gerimis Manis Sore Hari.
Kepakan sayap kupu-kupu temui arah yang dituju; bunga mawar yang sebagian kelopaknya t'lah layu. Masih dan selalu tentang si bunga merah yang seringkali berubah pudar jika tak dapat sinar. Namun, ada kalanya bunga itu malu-malu, tak mau mekar sebab tak disiram sang empu. Rasanya sore ini Mawar ada difase pudar sebab sejak tadi hanya berdiam diri meski punya tujuan, entah nyali nya tak setinggi biasanya, pundaknya menurun tandus bak digurun. "Kayaknya sibuk," Kuncup nya terkatup. "Mungkin kopi nya aku kasih ke yang lain aja." Mekar yang tak tumbuh. Berjalan berbalik melihat langit, seharusnya jika disiram dengan air bunga akan mekar kembali namun Mawar masih saja murung. Apa ia harus mandi hujan dulu? "Mendung gini masih mau nekat pulang? Ini sua dari sinar matahari yang ia kagumi. "Hah?" Tangkainya tak sanggup menopang. "Mau bareng?" Sinar nya terlalu terang, Mawar bisa saja kering sekarang. "Pulang sendiri aja, Kak." Netranya ...